Wednesday, October 10, 2007

Mother of Pearl - Shell Art

The technique of decorating objects with mother of pearl began during the Tang Dynasty(618-907) in China.

Mother of Pearl - Shell is consists of transparent crystals of calcium carbonate (CaCO3). These crystals produce iridescent colors when light shines on them, like a prism. The china craftsman captures these numerous colors in small, delicate pieces, they are transformed into beautiful lady, flowers and birds.
Kemilau keindahan mutiara telah melegenda di seluruh dunia. Namun ternyata kerang mutiara bukan hanya diburu karena mutiaranya saja, tetapi juga cangkangnya, dari kulit keras dan kusam ini ternyata di tangan seniman dapat diubah menjadi barang seni yang tak kalah kemilaunya.

Kulit kerang mengandung kalsium karbonat ( CaCO3) sehingga menghasilkan prisma kristal warna warni yang kemilau apabila disinari cahaya lampu. Di tangan sorang seniman potongan-potongan kecil kulit kerang warna warni tersebut dapat dirangkai menjadi karya seni indah, baik berupa seorang putri, bunga, atau ornament tanaman.

Berdasarkan catatan sejarah, di negeri Tiongkok Cina, Teknik dekorasi rangkaian kulit kerang telah ada sejak Dinasti Tang (618-907).
Mozaik bergambar empat dewi penjaga pagoda ini berasal dari negeri cina, tidak diketahui tahun pembuatannya, dibuat secara detail dengan mengkombinasikan potongan-potongan kecil kulit kerang, penempatan warnanya begitu serasi sehingga dapat mempakan sosok dewi dengan lekuk gaunnya secara natural.
Secara keseluruhan Mozaik kerang kerang bergambar empat dewi ini merupakan hiasan pada sebuah pembatas ruang (sketsel) kayu…. Suatu karya seni yang indah.

WAYANG BEBER the classical Javanese puppet shadow

Wayang beber is one variety of Javanese puppet shadow play (wayang). Painted pictures on a long strip of leather, bark, paper, or cloth are rolled from one supporting pole to another. The size of the strip varies, but it is usually around 20 centimeters wide and 12 meters long. Each spool contains sixteen scenes.
As the storyteller unrolls the spool scene by scene, he narrates the story accompanied by Javanese traditional music orchestra or gamelan. Traditional wayang beber tales include Panji stories or a story based on the mythical Javanese Jenggala Kingdom, or the Mahabharata and Ramayana epics.

Wayang beber adalah wayang yang dilukis pada lembaran kain atau kulit, dimana selain menggambarkan tema tokoh wayang, juga menggambarkan suatu kejadian kejadian dalam kisah pewayangan.

Dinamakan wayang beber karena berupa lembaran lembaran (beberan) yang dibentuk menjadi tokoh tokoh dalam cerita wayang, baik Mahabharata, Ramayana atau cerita Panji.

Seperti wayang lainnya, wayang beber dimainkan oleh dalang. Dalam pertunjukannya, dalang memulainya dengan memberikan petunjuk bagi gamelan untuk mulai bermain. Selanjutnya dalang membuka gulungan yang akan diceritakan. Dengan bernyanyi dan berbicara, dalang menarasikan cerita dengan lebih detail. Gambar ditunjukkan satu per satu. Setiap gulungan merupakan satu kisah atau satu bagian dari suatu kisah. Kisah yang biasa diangkat oleh wayang beber biasanya adalah kisah Ramayana, Mahabarata, Jenggala, atau kisah-kisah duniawi dari desa dan kerajaan lain.

THE BLAWONG

The blawong or blawongan is a wall plaque that is used in Java to display a keris upon a wall. It is usually carved with abstract floral designs, or with wayang or other figures. The keris that is usually kept in a blawongan is one with some talismanic attribute. Their use is much favoured in a traditional village setting.


Blawong adalah papan kayu berukir atau polos berbentuk empat persegi panjang yang berfungsi sebagai papan pajang keris dan banyak dijumpai pada masyarakat kuno di Jawa, Indonesia.

Blawong diperkirakan mulai muncul pada masa puncak perkembangan keris saat kejayaan Mataram di bawah pimpinan Sultan Agung sekitar 1960-an, meskipun dari sisi motif diperkirakan lebih muda, karena gambar wayang baru ada pada masa para wali. Gambar wayang yang sering dijumpai sebagai ornamen blawong adalah wayang purwo atau wayang kulit dan wayang klithik. Tokoh yang banyak digambarkan yang berobyek wayang purwo adalah para Pandawa, sedangkan wayang klithik menampilkan tokoh-tokoh dalam cerita Panji Asmara Bangun.

Wednesday, September 26, 2007

My Sansevieria Pinguicula

Sansevieria pinguicula is a very rare species of Sanseviera that people often mistake for an agave. First discovered in 1964 in Kenya.

Sansevierias are succulent plants and so need a well-drained compost and moderate watering, and will grow in many positions but appreciate good light and dappled sun to grow naturally and produce good leaf shape and colouration.


Sansevieria pinguicula, salah satu spesies tamanan koleksi di sebelah ini ditemukan pertama kali di Kenya Afrika Timur pada tahun 1964.
Di dalam sistem taksonomi tanaman (Scientific classification ) oleh Carl Peter Thunberg (November 11, 1743–August 8, 1828), tanaman ini termasuk dalam kingdom Plantae, Division Magnoliophyta, Class LiliopsidaOrder Asparagales, familia Ruscaceaedan genus Sansevieria, dinamakan Sansivieria sebagai penghormatan kepada Raimondo di Sangro (1710-1771), seorang pangeran dari San Severo Italia.

Konon kabarnya fren.. berdasarkan penelitian NASA, setiap helai daun Sansevieria disinyalir bisa menyerap 0,938 ug per jam formaldehid yang diartikan bahwa untuk membebaskan polutan dari ruangan 75 meter persegi cukup memerlukan empat daun.

Informasi lebih lanjut seputar Sansevieria bisa fren lihat di www.sansevieria-international.org.

Tuesday, September 18, 2007

The Ukiran


Ukiran, deder, or jejer is the term used in Java for the Keris Hilt.

Some collectors specializes in Ukiran and they can be valued more than the keris itself. A special care is taken in making the hilt from selected wood, ivory, horn, precious metal or fossilized Teeth.

The Ukiran and Warangka craftsman is called a Mranggi, he is an artist with a deep knowledge of traditional symbolism.

… Sorry fren bukannya nggak cinta bahasa ibu pertiwi... siapa tahu ada "londo inggris" yang baca...biar mereka bisa lebih memahami seni dan budaya kita lah, dan lagi infonya sebagai karya seni, keris sudah dapat pengakuan dari UNESCO, he he he…btw gw emang suka sama ukiran yang halus seperti gambar di atas… dan kebetulan saja dapet yang murah.

My Anthurium


Di tahun 2007 ini entah kenapa orang-orang pada “gandrung” sama anthurium, sebut saja Anthurium Jenmanii dan Gelombang Cinta … sepertinya hampir semua orang tahu sebagai Anthurium berkelas dan harganyapun saat ini sudah nggak rasional lagi…

Foto di samping ini juga merupakan salah satu jenis Anthurium, namanya “Braziliana Spoon”, bentuknya daunnya tebal sekali dan kaku mirip sendok.. tapi terus terang gw nggak tahu kenapa nama depannya Braziliana, anthurium tersebut gw beli pada Januari 2007 di taman anggek Ragunan dan pot keramiknya di beli pada salah satu kios keramik di Rawasari.

Fren…Selain Anthurium, saat ini banyak sekali jenis-jenis tanaman yang beredar sebagai hasil rekayasa manusia melalui penyilangan-penyilangan, seperti Aglaonema, Sansevieria, Euphorbia, Adenium dan sebagainya. Sebenarnya alampun melakukan penyilangan juga… melalui penyerbukan oleh lebah, lalat, angin, air, dsb.

… kita sadari atau tanpa kita sadari setiap hari Dia menciptakan sejumlah ciptaan baru.

Saturday, September 15, 2007

The Meeting


Lukisan di atas merupakan salah satu koleksi lukisan gwe yang dilukis langsung diatas kaca, lukisan kaca ini dibuat sekitar tahun 1970an di Cirebon Jawa Barat. Tentu saja melukisnya memerlukan keahlian khusus, karena cara melukisnya kebalikan dari melukis biasa. Lukisan menggambarkan suasana meetingnya para pejabat tinggi dan tertinggi di lingkungan negeri perwayangan, dari kiri ke kanan yaitu Bhatara Brama, Bhatara Wisnu, Bhatara Indra, Bhatara Naradha dan Bhatara Guru selaku pimpinan meeting… meeting mengenai apa ya? Entahlah… mungkin berkisar persiapan menjelang lebaran, Narada melaporkan harga-harga yang bergerak naik tak terkendali, termasuk harga daging katanya, sambil melirik kendaraan dinas Bhatara Guru…. Tentu saja laporan tersebut membuat Bhatara Guru agak gusar… pikirnya “kalau si sapi tersinggung gimana nich… bisa bisa ntar maen rodeo donk …”

...Ach menurut gw rasanya ada yang lebih penting dari pada mikirin kenaikan harga barang menjelang lebaran ... ya apa lagi kalo nggak kenaikan nilai ibadah kita fren....